TIK untuk Pendidikan : e-learning dan digital library
*Catatan inspiratif kang Onno W. Purbo dosen STKIP Surya

Filosofy Naif e-learning
• e-learning memungkinkan untuk menaikan kualitas siswa karena membebaskan siswa untuk
melakukan explorasi dan mengulang sumber ajar yang sangat banyak dan beragam dengan
mudah dan murah.
• e-learning memungkinkan siswa untuk melakukan explorasi pengetahuan secara mandiri
melalui pengetahuan yang ada di e-learning server / digital library yang kita siapkan
sebelumnya. Akan lebih baik jika guru / dosen memaksa-nya melalui berbagai kuis agar
siswa harus membaca / mengekplorasi pengetahuan tersebut.
• e-learning memungkinkan siswa untuk mengerjakan ujian secara berulang-ulang. Proses
pemeriksaan ujian dilakukan secara automatis oleh komputer, akibatnya siswa yang gigih /
mau berjuang akan naik nilai-nya, dan kita akan mengurangi siswa yang remedial.
• e-learning memungkinan siswa untuk ujian dan belajar kapan saja dan dimana saja. Ini
menjadi menarik karena BAAK tidak usah pusing me-liburkan siswa untuk memberikan
ruang bagi mereka yang kelas 3 atau yang ujian. Di samping itu, tidak perlu mengalokasikan
asisten untuk menjaga / memeriksa ujian.
• e-learning murah. Biaya ATK untuk ujian di banyak sekolah sekarang ini berkisar dari Rp.
2-5 juta / semester atau sekitar Rp. 4-10 juta / tahun. Padahal sebuah server biasa harganya
maksimum Rp. 10 juta dan mempunyai waktu hidup 5 tahun kalau listrik-nya bisa di jaga
dengan baik. Jadi sebetulnya jauh lebih murah daripada harus ujian secara manual /
konvensional.
*Catatan inspiratif kang Onno W. Purbo dosen STKIP Surya

Filosofy Naif e-learning
• e-learning memungkinkan untuk menaikan kualitas siswa karena membebaskan siswa untuk
melakukan explorasi dan mengulang sumber ajar yang sangat banyak dan beragam dengan
mudah dan murah.
• e-learning memungkinkan siswa untuk melakukan explorasi pengetahuan secara mandiri
melalui pengetahuan yang ada di e-learning server / digital library yang kita siapkan
sebelumnya. Akan lebih baik jika guru / dosen memaksa-nya melalui berbagai kuis agar
siswa harus membaca / mengekplorasi pengetahuan tersebut.
• e-learning memungkinkan siswa untuk mengerjakan ujian secara berulang-ulang. Proses
pemeriksaan ujian dilakukan secara automatis oleh komputer, akibatnya siswa yang gigih /
mau berjuang akan naik nilai-nya, dan kita akan mengurangi siswa yang remedial.
• e-learning memungkinan siswa untuk ujian dan belajar kapan saja dan dimana saja. Ini
menjadi menarik karena BAAK tidak usah pusing me-liburkan siswa untuk memberikan
ruang bagi mereka yang kelas 3 atau yang ujian. Di samping itu, tidak perlu mengalokasikan
asisten untuk menjaga / memeriksa ujian.
• e-learning murah. Biaya ATK untuk ujian di banyak sekolah sekarang ini berkisar dari Rp.
2-5 juta / semester atau sekitar Rp. 4-10 juta / tahun. Padahal sebuah server biasa harganya
maksimum Rp. 10 juta dan mempunyai waktu hidup 5 tahun kalau listrik-nya bisa di jaga
dengan baik. Jadi sebetulnya jauh lebih murah daripada harus ujian secara manual /
konvensional.
Selengkapnya bisa disimak disini : https://drive.google.com/drive/my-drive
Tidak ada komentar:
Posting Komentar