Senin, 22 Mei 2017

Semiloka dan Olimpiade TIK : Oase ilmu di tengah Darurat TIK di Indonesia

Semiloka TIK
Waktu menunjukkan pukul 6 pagi dengan raut wajah cerah bergegas ia naik  kendaraan umum bersama siswanya menuju Ragunan. Bukan untuk tamasya tapi untuk belajar buat guru dan berkompetisi untuk siswa. Rupanya ada Seminar, Lokakarya dan Olimpiade TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) tahun 2015 di Wisma Tani, Ragunan Jakarta Selatan. Acara yang diselenggarakan AGTIFINDO (Asosisasi Guru Teknologi Informasi Indonesia) mengukur kemampuan siswa dalam ketercapaian kecakapan literasi informasi dan media abad 21. Diselerenggarakan 12 s.d 13 Juni 2015 diikuti oleh perwakilan Guru dan siswa seluruh Indonesia yang mengirimkan perwakilannya.
Oase ilmu
Dunia teknologi informasi dan komunikasi selalu berkembang. Banyak manfaat yang bisa diambil terlebih untuk pendidikan di Indonesia istilah kerennya EdTech (Education Technology). Ditengah minimnya pengetahuan seputar TIK secara formal (baca: Sekolah)baik bagi guru maupun siswa hukumnya WAJIB untuk update ilmu TIK secara continue. Kenapa, karena memang menjadi kemampuan yang WAJIB dikuasai dan perlu arahan agar lebih tertata (baca: Kurikulum) dalam bidang apapun.
Semiloka dan Olimpiade ini menyadarkan itu semua harus dicapai bukan saja dari beajar sendiri/ autodidaks yang salah-salah bisa salah menggunakannya, tapi dengan bantuan Guru untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam menguasai bidang TIK.
Olimpiade TIKOlimpiade TIKTinggi tapi umum
Banyak yang belum mengenal apalagi menggunakan TIK sebagai bagian fundamental dalam aspek pendidikan. Anda mengenal : GAFE, IntelTech, Edtech dll dengan segala fungsi dan kelebihannya ? pasti ada yang belum mengenal padahal teknologi ini gratis dan umum (sudah digunakan dunia pendidikan universal) namun teruji dapat menjadi sumber pembelajaran yang baik.
Pada semiloka kali ini di bahasa tentang :
1. Pendidikan, Pembelajaran dan Penilaian di Abad 21
2. Google Classroom
3. Olimpiade TIK bagi siswa
4. Intel Tech.
5. EduTech.
Pesan AGTIFINDO untuk Pendidikan Indonesia
Seorang guru bercerita "kami sekolah pelaksana K-13 sudah sejak 2 tahun terakhir tidak pernah mengajarkan TIK sebagai MAPEL, Permen 68 pun tidak bisa dijalankan dengan baik (dimana kelahirannya tidak melibatkan organisasi profesi guru TIK secara kelembagaan) sehingga Permen 68 tersebut menuai berbagai masalah dan sarat muatan kepentingan, andai jalan pun hanya sekedar bimbingan yang terkadang tidak dianggap keberadaanya oleh sekolah bahkan oleh sekolah "
Berikanlah kesempatan TIK untuk tumbuh dan berkembang sebagai mata pelajaran yang diakui. Jika tidak menjadikannya "wajib", paling tidak jadikanlah TIK sebagai OPSI PILIHAN yang "DIAKUI" disemua jenjang, tidak sekedar LAYANAN TIK apalagi jika bisa menjadikan TIK sebagai "Mata Pelajaran" sekaligus sebagai "Layanan/Bimbingan TIK". Salam hangat dari kami AGTIFINDO.
nb : AGTIFINDO adalah Asosiasi Guru Teknologi Informasi Indonesia : www.agtifindo.org
*Mohon maaf berhalangan fren, di tengah kepungan Ortu PPDB TP 2015/2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peta Indonesia

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam b...